place tourism Palembang Indonesia
Tempat Wisata di
Palembang Sumatera Selatan
Jembatan
Ampera adalah Icon modern Kota Palembang, jembatan peninggalan Jepang yang
diresmikan Soekarno ini menghubungkan Palembang Hilir dan Hulu. Melihat
pemandangan dari atas jembatan ampera memang sungguh menakjubkan dan tak
terlupakan. Terlihat hamparan perahu motor yang hilir mudik. Juga saat senja
kita bisa melihat kerlap-kerlip lampu hias yang sungguh indah dan tidak kalah
dengan kota air venice.
Namun
sekarang Jembatan Ampera, menjadi lebih indah lagi karena setelah dinanti-nanti
sekian lama, akhirnya LRT ke Ampera tersambung. LRT ini dibangun untuk membantu
menyelesaikan masalah kemacetan di Palembang sekaligus persiapan untuk
menyongsong Asian Games 2018, yang akan berlangsung di Palembang dan Jakarta.
Sungai Musi Palembang
Sungai musi adalah sungai yang membelah kota Palembang menjadi dua bagian, hilir dan hulu. Sumber utama airnya berasal dari bukit barisan. Sebenarnya banyak sekali sungai-sungai kecil yang membela kota Palembang. Wajar jika Palembang juga dikenal sebagai "Venice dari Timur".
2. Masjid Agung Palembang

Saat terjadi perang antara masyarakat Palembang dengan Belanda di tahun 1659 M, sebuah masjid terbakar. Masjid tersebut merupakan masjid yang dibangun oleh Sultan Palembang kala itu, Ki Gede Ing Suro, yang berlokasi di Keraton Kuto Gawang. Beberapa tahun kemudian, tepatnya di tahun 1738 M, Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo membangun kembali masjid tepat di lokasi berdirinya masjid yang terbakar.
Pembangunan masjid yang baru memakan waktu cukup lama, hingga pada 26 Mei 1748 atau pada 28 Jumadil Awal 1151 tahun hijriah, masjid tersebut baru diresmikan berdiri. Di awal pembangunannya, Masjid Agung Palembang disebut oleh masyarakat Palembang dengan nama Masjid Sulton. Nama tersebut merujuk pada pembangunan masjid yang diketuai dan dikelola secara langsung oleh Sultan Mahmud Badaruddin Jaya Wikramo.
Masjid Agung Palembang sebagai salah satu masjid tertua yang ada di nusantara sudah mengalami berbagai renovasi. Salah satu renovasi terbesar terjadi pada tahun 1999. Renovasi yang dilakukan oleh Gubernur Laksamana Muda Haji Rosihan Arsyad tidak hanya memperbaiki bagian yang rusak, tetapi juga merestorasi bangunan masjid dengan menambahkan tiga bangunan baru. Ketiga bangunan tersebut antara lain, bangunan di bagian selatan masjid, di bagian utara, dan bagian timur. Pada renovasi dan restorasi ini, kubah masjid juga mengalami perbaikan di berbagai sisinya.
Dilihat dari bentuknya, Masjid Agung Palembang mempunyai ciri khas perpaduan tiga kebudayaan, yaitu kebudayaan Indonesia, Eropa, dan Tiongkok. Tiga ciri kebudayaan tersebut merekat dalam setiap lekuk bangunan masjid. Pintu utama masjid misalnya, menunjukkan adanya pengaruh kebudayaan Eropa. Pada bagian atap masjid, terlihat adanya pengaruh Tiongkok, mengingat bentuk atap masjid yang menyerupai bentuk kelenteng.
3.Masjid Cheng Ho Palembang
Sungai musi adalah sungai yang membelah kota Palembang menjadi dua bagian, hilir dan hulu. Sumber utama airnya berasal dari bukit barisan. Sebenarnya banyak sekali sungai-sungai kecil yang membela kota Palembang. Wajar jika Palembang juga dikenal sebagai "Venice dari Timur".
2. Masjid Agung Palembang

Saat terjadi perang antara masyarakat Palembang dengan Belanda di tahun 1659 M, sebuah masjid terbakar. Masjid tersebut merupakan masjid yang dibangun oleh Sultan Palembang kala itu, Ki Gede Ing Suro, yang berlokasi di Keraton Kuto Gawang. Beberapa tahun kemudian, tepatnya di tahun 1738 M, Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo membangun kembali masjid tepat di lokasi berdirinya masjid yang terbakar.
Pembangunan masjid yang baru memakan waktu cukup lama, hingga pada 26 Mei 1748 atau pada 28 Jumadil Awal 1151 tahun hijriah, masjid tersebut baru diresmikan berdiri. Di awal pembangunannya, Masjid Agung Palembang disebut oleh masyarakat Palembang dengan nama Masjid Sulton. Nama tersebut merujuk pada pembangunan masjid yang diketuai dan dikelola secara langsung oleh Sultan Mahmud Badaruddin Jaya Wikramo.
Masjid Agung Palembang sebagai salah satu masjid tertua yang ada di nusantara sudah mengalami berbagai renovasi. Salah satu renovasi terbesar terjadi pada tahun 1999. Renovasi yang dilakukan oleh Gubernur Laksamana Muda Haji Rosihan Arsyad tidak hanya memperbaiki bagian yang rusak, tetapi juga merestorasi bangunan masjid dengan menambahkan tiga bangunan baru. Ketiga bangunan tersebut antara lain, bangunan di bagian selatan masjid, di bagian utara, dan bagian timur. Pada renovasi dan restorasi ini, kubah masjid juga mengalami perbaikan di berbagai sisinya.
Dilihat dari bentuknya, Masjid Agung Palembang mempunyai ciri khas perpaduan tiga kebudayaan, yaitu kebudayaan Indonesia, Eropa, dan Tiongkok. Tiga ciri kebudayaan tersebut merekat dalam setiap lekuk bangunan masjid. Pintu utama masjid misalnya, menunjukkan adanya pengaruh kebudayaan Eropa. Pada bagian atap masjid, terlihat adanya pengaruh Tiongkok, mengingat bentuk atap masjid yang menyerupai bentuk kelenteng.
3.Masjid Cheng Ho Palembang

Berjalan
ke arah selatan dari pusat Kota Palembang, tepatnya di Kompleks Perumahan Amin
Mulia, Jakabaring, terdapat bangunan masjid berwarna terang dengan arsitektur
yang kental akan nuansa Tiongkok. Masjid yang dibangun atas prakarsa Persatuan
Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Palembang ini bernama lengkap Masjid Al Islam
Muhammad Cheng Ho.
Di awal keberadaannya, Masjid Cheng Ho Palembang dibangun dengan latar belakang untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat keturunan Tionghoa dengan masyarakat Palembang pada umumnya, selain juga sebagai tempat untuk memperdalam ajaran agama Islam dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas.
Digunakannya nama Cheng Ho juga bukan tanpa sebab, Cheng Ho dikenal sebagai panglima angkatan laut Tiongkok dari abad XV. Cheng Ho dipercaya memimpin ekspedisi perdagangan menyusuri wilayah nusantara dengan menggunakan armada yang sangat besar. Meski awalnya perjalanan yang dilakukan Cheng Ho merupakan ekspedisi perdagangan, namun secara tidak langsung dirinya turut memperkenalkan Islam di wilayah yang disinggahinya. Karena perilakunya yang baik dan membawa kedamaian, Cheng Ho mempunyai banyak pengikut.
Masjid Cheng Ho Palembang berukuran sekitar 20x20 meter dibangun di atas tanah seluas 4.990 m2. Tanah tersebut merupakan tanah hibah yang diberikan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Selatan kala itu, Syahrial Oesman. Dalam pembangunannya, Masjid Cheng Ho dilengkapi dengan dua menara yang masing-masing diberi nama Habluminallah dan Hambluminannas. Sementara di bagian bawah menara terdapat tempat wudhu yang berukuran 4x4 meter.
4. Pulau kemaro
5. benteng kuto besak
6.Palembang Icon Tempat Belanja
7.Palembang Square mall Tempat Belanja
8. kambang iwak
9. jakabaring Sport
10. Al Quran Al-akbar
11. Monpera
12. Museum Sultan Mahmud badarudin II
13. Museum Balaputera Dewa
14. Amanzi Water park
15. Objek Wisata Bukit Siguntang
16. palembang Bird park
17. Pasar Cinde
Di awal keberadaannya, Masjid Cheng Ho Palembang dibangun dengan latar belakang untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat keturunan Tionghoa dengan masyarakat Palembang pada umumnya, selain juga sebagai tempat untuk memperdalam ajaran agama Islam dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas.
Digunakannya nama Cheng Ho juga bukan tanpa sebab, Cheng Ho dikenal sebagai panglima angkatan laut Tiongkok dari abad XV. Cheng Ho dipercaya memimpin ekspedisi perdagangan menyusuri wilayah nusantara dengan menggunakan armada yang sangat besar. Meski awalnya perjalanan yang dilakukan Cheng Ho merupakan ekspedisi perdagangan, namun secara tidak langsung dirinya turut memperkenalkan Islam di wilayah yang disinggahinya. Karena perilakunya yang baik dan membawa kedamaian, Cheng Ho mempunyai banyak pengikut.
Masjid Cheng Ho Palembang berukuran sekitar 20x20 meter dibangun di atas tanah seluas 4.990 m2. Tanah tersebut merupakan tanah hibah yang diberikan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Selatan kala itu, Syahrial Oesman. Dalam pembangunannya, Masjid Cheng Ho dilengkapi dengan dua menara yang masing-masing diberi nama Habluminallah dan Hambluminannas. Sementara di bagian bawah menara terdapat tempat wudhu yang berukuran 4x4 meter.
4. Pulau kemaro
5. benteng kuto besak
6.Palembang Icon Tempat Belanja
7.Palembang Square mall Tempat Belanja
8. kambang iwak
9. jakabaring Sport
10. Al Quran Al-akbar
11. Monpera
12. Museum Sultan Mahmud badarudin II
13. Museum Balaputera Dewa
14. Amanzi Water park
15. Objek Wisata Bukit Siguntang
16. palembang Bird park
17. Pasar Cinde
Tur Wisata Alam & Margasatwa Punti kayu
Comments
Post a Comment